Di platform youtube ada banyak konten prank. Secara tidak langsung membuat banyak orang mencontoh hal tersebut. bahkan orang tua pun melakukan prank ke anaknya. Mungkin mereka berpikir untuk memberikan konten yang lucu, mengundang tawa atau membuat anak senang. Padahal ada banyak dampak buruk konten prank terhadap perkembangan psikologi anak. Nestle indonesia sangat tidak menyarankan konten prank ke anak-anak, karena tidak memberikan manfaat apapun. berikut ini dampak buruk ngeprank ke anak yang harus orang tua ketahui.
Anak Bisa Menjadi Pelaku Bullying
Anak mudah meniru apa yang dilakukan orang sekitarnya. Jika anda sering ngerjain anak, mungkin dia bisa melakukan hal itu ke teman-temannya. Karena anak tidak bisa marah atau mengkritik atas perbuatan yang dilakukan orang tuanya. Karena kesal dia bisa melakukan hal itu ke orang lain. akhirnya anak bisa pelaku bullying dan tidak baik untuk perkembangan psikologinya. Bahkan bisa berpengaruh dengan karakternya saat sudah dewasa.
Anak Kehilangan Rasa Empati
Seharusnya orang tua selalu menanamkan rasa empati ke anak-anaknya. Namun dengan sering melakukan prank, bisa membuat rasa empatinya hilang. Saat melakukan prank, bisa menyulut emosi negatif. Dia akan marah dan menghambat perkembangan empatnya. Tentunya hal ini tidak bagus untuk perkembangan sosialnya. Padahal rasa empati sangat bagus untuk meningkatkan perkembangan sosialnya. Anak akan sulit berteman dengan orang lain dan sulit memiliki perasaan positif ke sesama manusia
Kepercayaan Diri Anak Hilang
Saat melakukan prank, orang tua sering merekam reaksi kecewa atau kesal anak kepada orang tua. Kemudian menggugahnya ke sosial media. Jika anak tahu dan dia merasa dijadikan bahan tertawa orang lain, akan mempengaruhi kepercayaan dirinya. Rasa percaya dirinya akan hilang dan merasa malu. Walaupun masih anak-anak, dia tetap mempunyai perasaan dan pikiran. Jika tidak ingin hal ini terjadi, orang tua tidak boleh melakukan prank ke anak-anaknya. Sengaja membuatnya kesal untuk konten lucu
Rasa Kepercayaan Ke Orang Tua Menghilang
Jika anda sering melakukan prank terus menerus ke anak, rasa kepercayaan anak ke orang tua akan menghilang. Dia akan berpikir semua hal yang dilakukan orang tuanya hanya bercanda saja. melakukan prank ke anak bukanlah suatu hal kesenangan yang aman atau humor, namun suatu hal yang berpotensi merusak kepribadian anak dan kejam.
Dampak prank ke anak terhadap perkembangan psikologi sangat buruk. Mungkin bagi orang tua hanya bercanda saja. namun anak belum bisa memahami dengan jelas mana yang bercanda dan mana yang tidak. Anak akan merasa dikhianti perasaannya dan merasa kecewa. Jika anda ingin melakukan prank ke anak sebaiknya pikirkan lagi. sahabat nestle indonesia tidak menyarankan hal itu dilakukan.